Friday, November 16, 2012

Tips Bisnis Gratis Menuju Pengusaha sukses

Nah, seperti biasa, di #1hari1bukuGRATIS Motty akan memilih BEST COMMENT setiap harinya. Dan ada 1 komentar yang ZUUUUPER banget dan saking ZUUUPER nya, Motty putuskan untuk menjadikannya materi kicauan hari ini. Berikut, adalah BEST COMMENT dari kicauan “Kerja atau Bisnis” kemarin. Baca perlahan, refleksikan ke diri Sobat-Motty, Insya Allah jadi manfaat ^_^


Waktu masih kuliah dulu, cuma berfikir, cepat lulus dengan nilai baik, cari kerja, dapat penghasilan, ga pernah kefikir sama sekali buat usaha. Aku pikir aku ga ada bakat bisnis sama sekali dan seandainya ingin bisnis ga tahu harus mulai dari mana. Jadi satu-satunya jalan untuk punya penghasilan adalah cari kerja, dan Alhamdulillah berhasil. Mulailah petualangan berangkat pagi pulang sore, mengejar bis kota atau angkot, 5 atau kadang 6 x dalam sepekan. Hari minggu menjadi hari yang sangat berharga, cuma buat istirahat aja, kumpul bareng keluarga, g pengen yang lain-lain…..

Sebulan…dua bulan… tiga bulan….. enam bulan…. mulai deh seperti ada sesuatu yang hilang, capek, pegel, social life dengan keluarga, kerabat dan temen-temen semakin jauh. Berfikir dan berfikir… (belum kenal Motty sih waktu itu)…. sambil tetep ngantor… 9 bulan berlalu, sudah mulai planning resign, tapi msh ditahan sama temen-temen, pas setahun sudah ga tahan.. meski waktu itu belum tahu mau apa. Dan jreng-jreng… (Mas @ranggaumara style :D ) RESIGN….

Mulailah petualangan bisnis, lucu juga sih… dari kasih kursus anak-anak SD, TK, harus nyanyi-nyanyi tiap hari bareng mereka hehe… Sampai jadi ditributor susu sapi segar di sekitar rumah, reseller produk muslimah, pokoknya apa aja yang bisa menghasilkan.

Sampai akhirnya punya kesempatan ketemu dengan salah seorang pemilik toko online terbesar yang berhome base di Surabaya. Ketemunya dengan bantuan OM GOOGLE. Telepon buat janji ketemu, rencananya mau nitip produk buat dipajang di toko onlinenya, padahal waktu itu ga punya produk sama sekali, jadinya cari produsen produk yang masuk kategori bisa dititipkan di sana, dan suksesss!! Ketemu produsen jubah / abaya, khusus black abaya, buat pemotretan produk, dan nitip deh.. tinggal tunggu order.. jadi broker nih ceritanya.

Setahun berlalu pingin peningkatan dong, buat blog sendiri (meski dengan kemampuan pas-pasan.. backgroundnya kesehatan malah lari ke bisnis OL :D ), buat akun juga di socmed perdagangan, dan mulailah handle pesanan sendiri, dalam perjalanan ini ketemulah dengan Motty yang banyak kasih tips-tips bisnis dan lolos juga #MBM (Mentor Bisnis Motty). Jadi tambah semangat dan semakin mengerti IMPIAN ITU BISA DIRAIH, IMPIAN ITU BISA DICAPAI, DENGAN NIAT, TEKAD KUAT DAN ACTION.

Dan kalau bandingkan hasilnya… ga keukur deh.. kalau materi mungkin bisa kita bandingkan 1 dibanding 10 atau 1 dibanding 25 atau mungkin 1 dibanding 100 (lebih besar pendapatan dari bisnis) tetapi ga hanya itu, WAKTU, itu yg sangat berharga bisa nuntut ilmu lagi, ikut seminar-seminar bisnis, ketemu dengan banyak orang-orang baru, dan yang paling menyenangkan adalah bisa melakukan hobi aku, MENULIS,,,, dan Alhamdulillah, aku sedang dalam project nulis buku,,, (gak mau kalah sama mentornya… alias g mau kalah sama MOTTY.. hehehe)

Ini pake JURUS MOTTY… harus koar-koar dulu, biar malu kalau g jadi bukunya :) ) tetapi memang bener, I am on my way for writing my first book,,, Insyaallah, ( udah ikut kelasnya Ibu @sofiebeatrix) , doain aja cepet jadi dan akunya g lelet :D

wah kalau urusan tulis menulis,,, bisa panjangggg dan lamaaaa, jadi aku cukupin di sini aja ya…

Kesimpulannya Bisnis itu “SESUATU”, bisnis bisa terus asah otak kita untuk berupaya terus kreatif dan terus belajar. Jangan pernah menyerah untuk kegagalan, terus berupaya sampai temukan passion kita, kalau sdh ketemu bunyikan klakson kita (seperti kata Pak @jamilazzaini)… dan klakson MOTTY adalah #Penggalauan hihi :D
salam hangat buat Motty dan kawan-kawan semua…. FIGHT !!!


Ya, perjalanan bisnis seharusnya seperti perjalanan bisnis @zainab_lila di atas. Apakah pake modal besar? Apakah harus bikin rencana ini itu? Jawaban dari semua pertanyaan itu adalah.. TIDAK.. TIDAK.. TIDAK! Ngga perlu MODAL, ngga perlu RENCANA untuk memulai bisnis, asal di MULAI aja dulu, Insya Allah di perjalanan kita akan menemukan elemen-elemen yang akan menyempurnakan langkah bisnis kita. Apakah selalu lancar? Justru dengan hambatan di sana sini kita akan menjadi pebisnis tangguh dengan lebih cepat!

Tuesday, November 13, 2012

Tips Gratis Franchise sukses Jgn Tipu tipu

Tips Franchise atau waralaba, menuju sukses


Semuanya mungkin terjadi, tapi perlu diingat, pada saat orang membaca iklan waralaba tersebut dengan BEP 3 bulan, apa harapan mereka? Tentu saja duitnya akan benar-benar kembali dalam 3 bulan. Padahal sangat mungkin kondisi dan lokasi tempat franchisee (pembeli waralaba) tidak seideal yang diharapkan. Bahkan kebanyakan di lapangan, para franchisor (pemilik waralaba) tidak benar-benar paham bagaimana menentukan lokasi yang tepat untuk usaha tersebut. Pokoknya asal setor franchising fee, langsung aja di ‘oke’kan. Padahal dalam bisnis retail, lokasi adalah aspek terpenting.

Masalah kedua timbul di ‘item’ yang seringkali disebut ‘sistem’. Ada kisah kawan saya yang membeli waralaba warung makan, dengan royalty fee (uang untuk penggunaan merek dagang dan pembelian sistem) sebesar 40 juta rupiah (selama 5 tahun). Total investasi menapai 200 juta rupiah. Dengan segudang janji akan diberikan training supportdan sistem yang lengkap, namun apa yang diberikannya? Koki dan sebundel tebal SOP yang memusingkan. Apakah yang dia maksud dengan sistem itu SOP ya? Menurut pengalaman saya, SOP hanyalah sekumpulan aturan-aturan yang dituliskan. Perusahaan yang saya dirikan, bahkan telah memiliki SOP (tertulis) dalam dua bahasa sejak tahun kedua berdiri, namun terbukti SOP tanpa tim yang menjalankannya dengan taat, hanyalah setumpuk kertas aturan tak berguna. Apalagi jika SOP-nya copy-paste dari tempat lain!

Masalah ketiga, yang sebenarnya ini menjadi masalah utama adalah track record pendiri usaha yang belum terbukti keberhasilannya, tapi sudah buru-buru mewaralabakan bisnisnya. Boro-boro dia akan membuat keuntungan untuk franchisee, wong dia saja dapat duitnya dari franchising fee. Setelah fee tersebut diterima, franchisee ditinggalkan begitu saja dan sibuk mencari ‘korban’ lainnya. Entah apa yang ada di benak para franchisor seperti itu,koq tidak malu yaa, namanya dijelek-jelekkan dimana-mana, karena tidak bertanggung jawab? Sebagai calon franchisor, pikirkan baik-baik sebelum mewaralabakan usaha Anda. Jangan semata-mata berniat mengeruk keuntungan dan cari ‘korban’. Karena nama Anda adalah taruhannya. Fokuslah “Bagaimana agar franchisee untung?”

Terus bagaimana memilih franchise yang bagus? Yang punya segudang penghargaan? Sama sekali tidak menjamin. Banyak penghargaan-penghargaan bisnis yang Anda bisa ‘beli’ atau ‘rekayasa’. Jika mau aman, ya kunjungi saja beberapa outlet-nya, tanyakan kepada pemiliknya (franchisee). Jika mereka puas dengan support dan sistem yang dijanjikan, barulah Anda pertimbangkan untuk beli. Tapi survei membuktikan kekecewaan itu lebih besar. Sebagai franchisor yang mengutamakan kredibilitas, juga tidak akan langsung serta merta menerima pinangan si franchisee. Jika perlu adakan tes minat dan bakat dulu, apakah ia serius akan menjalankan waralabanya? Jika hanya berfikir ‘taruh uang’ terus ditinggal begitu saja, ya sama juga bohong. Semua usaha hanya akan jalan, jika ditekuni dengan serius. Franchisor yang ideal mungkin bukanlah yang memiliki sistemnya ideal, tapi lebih diutamakan yang memiliki ‘komitmen’ untuk men-support dengan sepenuh hati dan tenaga.

Franchise atau waralaba adalah kata-kata yang tak asing akhir-akhir ini. Jika Anda sering membeli majalah bisnis, hampir tak terlewatkan iklan-iklan menjual franchise atau peluang usaha. Mulai dari kelas 5 jutaan hingga melebihi 1 miliar. Mau cari usaha apa? Rumah makan, konter burger, kebab, crepes, pisang goreng, salon mobil, cafĂ©, bimbingan belajar, kursus bahasa, child care, karaoke, pokoknya segala macam bisnis yang ada saat ini, hampir semua ada waralabanya. Kalau Anda baca iklan-iklan tersebut, akan membuat Anda tergiur dengan iming-iming keuntungannya. “BEP (Break Event Point) dalam 3 bulan”, “Telah sukses di 100 kota Indonesia!”, “Buka langsung untung”, “Bisnis tanpa resiko”, “Margin 300%”, dan banyak lagi iming-iming yang akan membuat mata Anda hijau. Bayangkan saja, jika Anda punya duit 100 juta rupiah. Apa yang Anda lakukan untuk membuat uang Anda berkembang biak? Sebut saja salah satunya yaitu deposito. Berapa sih pendapatan dari bunga deposito saat ini? Paling-paling 10% pertahunnya. Itupun karena kondisi krisis. Bandingkan dengan iming-iming BEP (red: yang benar Payback Period) 3 bulan, yang artinya menghasilkan keuntungan 33% perbulan (ROI) dari nilai investasi yang Anda tanamkan. Yakinkah akan segitu?  Sumber